Kisah mistis atau gaib kali ini yakni pengalaman seseorang yang bermaksud ingin mempunyai cincin dari makhluk ghaib genderuwo.
Saat itu Slamet dikejutkan dengan adanya sosok tinggi besar bangun di depan ayahnya. Sosok tersebut berwajah menyeramkan dengan tinggi sekitar lima belas meter, mata merah, badan diselimuti bulu-bulu tebal dan terlihat duduk bersandar di sebuah pohon trembesi.
Slamet gres menyadari bahwa yang namanya makhluk gaib itu sesungguhnya memang benar-benar ada. Sosok genderuwo dengan wujud tinggi besar badan dipenuhi bulu itu sesungguhnya memang ada. Apa yang dilihatnya ketika itu terjadi ketika dirinya diajak oleh ayahnya melaksanakan ritual pemanggilan genderuwo. Ritual yang dilakukan orang tuanya ini karena keluarganya hidup serba kekurangan. Saat itu yang diingatnya bukanlah harta yang dicari ayahnya namun cincin permata milik genderuwo yang tengah diburu oleh orang tuanya.
Berawal pada suatu malam Slamet datang tiba cliajak oleh ayahnya pergi ke sebuah tempat nun jauh dan keramaian kota. Sebuah tanah lapang nan sepi yang banyak ditumbuhi pohon-pohon besar yang sudah berumur ratusan tahun, serta banyak ditumbuhi rimbunan pohon bambu. Rupanya permintaan ayahnya di tempat mi dengan sengaja mengajak dirinya melaksanakan ritual pemanggilan genderuwo.
Sebagai seorang yang awam dengan hal gaib, Slamet hanya berdasarkan saja ketika disuruh duduk di sisi ayahnya di atas kursi di bawah sebuah pohon yang sangat besar dan terkesan sangat angker. Tanpa menggelar sesaji orang tuanya lalu mengeluarkan sebatang rokok kretek dan dalam kantongnya. Rokok kretek tersebut taR pribadi di sulut oleh ayahnya, tetapi terlebih dulu diolesi dengan sebuah benda berwarna hitam yang terkesan lengket.
Slamet tak mengetahui bahwa minyak lengket yang dioles-oleskan ke rokok kretek tersebut sesungguhnya yakni candu. Salah satu piranti yang dipakal untuk sesaji makhluk gaib. Candu atau kielet diolesoleskan hampir memenuhi seluruh batang rokok hingga tampak menghitam.
“Aku tak mengetahui apa maksud dengan semua yang dilakukan oleh ayah,” kata Slamet.
Lebih lanjut Slamet menceritakan kisahnya, sehabis seluruh batang rokok dioles-olesi dengan memakai candu kielet, rokok kretek tersebut jadinya disulut.
Asap rokok tebal memenuhi daerah di sekitar pohon, ditambah dengan anyir candu yang ikut terbakar bersama rokok, semakin menciptakan daerah di sekitarnya tampak menyeramkan. Angin malam bertiup kencang, dan tiba-tiba terdengar bunyi lolongan anjing panjang di kejauhan.
Saat itulah tiba-tiba Slamet dikejutkan dengan adanya sosok tinggi besar bangun di depan ayahnya. Sosok tersebut berwajah menyeramkan dengan tinggi sekitar lima betas meter, mata merah, badan diselimuti bulu-bulu tebal dan terlihat duduk dengan bersandar di sebuah pohon trembesi.
Pada ketika melihat sosok menyeramkan di hadapanya, Slamet tak bisa bergerak, dirinya seolah-olah terpaku di atas kursi kayu yang diduclukinya. Dan ketika dirinya hendak Ian alasannya yakni ketakutan, ayahnya dengan sigap memeganggi pundaknya sembari berkata,Ngak usah takut, kämu membisu saja!” perintah sang ayah, tegas.
Setelah merasa sedikit tenang, ayahnya lalu mematikan rokok yang clihisapnya. Tetapi anehnya genderuwo tersebut berkata kepada ayahnya dengan bunyi yang serak dan parau meminta semoga asap rokok yang telah diolesi candu jangan sampal dimatikan.
“Ojo dipateni (jangan dimatikan)” tegas genderuwo pada waktu itu.
Keinginan genderuwo diiyakan oleh ayahnya asalkan dengan satu syarat yang harus dipenuhi.oleh genderuwo.
“Rokok mi tidak saya matikan, asalkan kau tukar dengan cincinmu,” kata ayahnya mengajukan syarat kepada genderuwo.
“Terus jikalau cincin ml kau minta, saya akan mendapat malu alasannya yakni tak bisa kembali lagi ke alamku,” terperinci genderuwo.
Rupanya harapan ayahnya pada ketika itu mengflendaki semoga mustika cincin yang dikenakan genderuwo dijadikan tukar barang dengan asap candu yang disulut bersama rokok kretek. Karena merasa syarat yang diajukan tak bisa dipenuhi, genderuwo jadinya menukar dengan syarat lain sebagai penggantinya. Pada ketika Si genderuwo mengajukan syarat lain, tanpa sengaja Slamet yang mendengar perundingan antar genderuwo dengan ayahnya datang tiba berkata, saya minta makanan.
Apa yang diminta Slamet rupanya sudah menjadi keheridak yang tak bisa di ingkari, dikarenakan telah diucapkan sebagal barter. Yang jadinya ayahnya hanya menuruti saja apa yang telah di ucapkan Slamet. Sesaat sehabis permintaan Slamet diucapkan, genederuwo tiba-tiba lenyap dan hadapanya. Tetapi tak ama berselang telah kembali lagi dengan membawa setampah (baki anyaman bambu) kuliner menyerupai kuliner sesajen temanten.
‘’ini makananmu,” ujar genderuwo dengan bunyi parau. Setelah siap dihadapannya, orang tuanya lalu menyulut kembali sebatang rokok yang telah dimatikan, hingga hingga dengan usai. Beberapa menit sehabis rokok dihisap hingga sampal ke ujung akhir, genderuwo tersebut tiba-tiba lenyap dan hadapannya. Yang tersisa hanya anyir tubuhnya menyerupai anyir kentang yang dibakar. Sejak ketika itu Slamet menyadari bahwa genderuwo dan makhluk gaib lainnya sesungguhnya ada dan berada di sisi manusia.sumber:mistery
Tag:pesugihan genderuwo,jimat genderuwo,cincin genderuwo,bulu genderuwo
0 komentar:
Posting Komentar