Cerita Misteri Mistik Terbaru, Cerita mistik Mitos Pesugihan, Cerita seram Kisah misteri Kisah nyata misteri Misteri sejati Paravisi Kisah nyata cerita misteri terbaru pamali mitos

Melakukan Hubungan S3x Dengan Hantu Maladewa



Kisah gaib nyata yang terjadi berikut yakni kisah kasatmata yang dialami oleh seseorang, warga Indonesia yang merantau di Maladewa, inilah kisah kasatmata itu dimulai.


Begitu pengadilan agama jakarta selatan tetapkan kami bercerai, batinku begitu tertekan dan stress berat. Pada dasarnya saya tidak mau bercerai dengan Risna Hernita. Begitu juga dengan Risna, di juga tidak mau bercerai denganku. Kami bukan saja saling cinta dan mencintai, tapi kami berdua sangat saling membutuhkan.

Namun Hariman Hermawan, 56 tahun, ayah kandung Risna, mertuaku, memaksa kami bercerai. Dia tidak mau anaknya  bersuamikan saya sampal kapanpun. Risna bantu-membantu sudah melawan, menentang, tapi ayah dan ibunya mengancam. Risna ketakutan kemudian dengan sangat terpaksa menceraikan aku. Risna menangis ketika hakim mengetuk palu perceraian itu. Aku juga begitu, tak tahan menghadapi kenyataan ini. Apalagi, anak perempuan milikku satu-satu yang masih berumur tiga tahun, hak perwaliannya jatuh ke tangan Risna. Dan Risna bersama anakku itu ditarik ke rumah mertuaku yang glamor di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Perpisahan itu menciptakan saya terduduk. Terpuruk dan menderita batin. Tapi, ya, mau dikata apa lagi, Risna memenangkan orangtuanya dan ia tidak mau berkeras hidup bersamaku. Hakim dan panitera malah memintaku untuk membujuk Risna semoga ia menentang perilaku orangtuanya yang keliru. Tetapi, Risna tidak berani dan ia Iebih menentukan ayah dan lbunya.

‘‘Jika istri saudara berkeras tidak mau cerai, perceraian ini tidak akan mungkin terjadi,” kata panitera pengadilan agama Jakarta Selatan, di Ampera Raya, Kemang, Jakarta Selatan kepadaku.

Karena sudah diputus ceral dan istri serta anakku sudah ditarik dan rumahku, maka saya tidak bisa mengupayakan aturan apapun. Istriku telah diambil, anakku juga tidak boleh bertemu dengan saya untuk selamanya.

Pernikahanku dengan Risna memang perkawinan yang tidak wajar. Kami berpacaran secara back street, jalan belakang, alasannya yakni saya tidak disetujul oleh Hermawan sebagal calon mantu. Aku bukan orang berpangkat dan bukan pula orang kaya. Sementara mereka ada keluarga terhormat, masih berdarah biru dan keraton Majety Alam. Sedangkan saya anak orang biasa dan bukan keluarga terhormat. Karena hamH duluan, maka saya dinikahkan secara terpaksa dan hanya formalitas. Setelah anak kami lahir dan agak besar, Risna diambil lagi dan belakangan dinikahkan dengan pengusaha muda, Arman Hipmi.

Akibat pikiran kacau dan frustrasi berat, saya risikonya berhenti bekerja sebagai wartawan Harlan Sore. Aku minta berhenti dan merantau ke luar negeri. Dengan uang yang L ada di bank, saya gunakan untuk melamar kerja ke negara kecil Maladewa, erat Srilangka, Asia Barat.
Dengan pesawat Garuda Indonesia GA 344 airbus, saya terbang dan bandara Soekarno Hatta menuju bandara Ibrahim Nasir, Maladewa. Aku membawa uang 5000 dolar Amerika dariliasfi menjual rumahku di Griya Kencana. Aku bertekad merantau ke luar negeri dan tidak akan kembali lagi selamanya. Jakarta terlalu pahit bagiku, Indonesia terasa begitu kejam kepadaku. Utamanya yakni Pak Hermawan dan Risna, mantan istriku.

Begitu menctarat di bandara Ibrahim Nasir, saya segera menyewa taksi menuju Central Head Quarter Maldives National Defence Force, markas besar militer Maladewa dan menemui teman baikku,Abdul Syukur yang menjadi pegawai di sana. Abdul Syukur yakni penduduk Maladewa asal indonesia yang se karang sudah menjadi warga negara Maladewa. Dia telah beristri dan beranak di negeri kepualaun kecil itu.

Abdul Syukur yakni teman baikku semenjak SD di Pangkalpinang, bangka dan kami berpisah sesudah kami masuk Sekolah Menengah Pertama di Jakarta. Aku masuk Sekolah Menengah Pertama 23, Abdul Syukur masuk Sekolah Menengah Pertama 58. Begitu tamat SMA, saya menruskan ke akademi tinggi jurnalistik, STP, kala itu, sementara Abdul Syukur merantau ke Maladewa, bekerja di hotel berbintang Holiday inn:

Sesampainya di markas tentara Maladewa itu, Abdul Syukur menyambutku dengan hangat. Dia senang sekali saya datang, walau sedikit kesal alasannya yakni saya tidak menelponnya dulu ketika akan berangkat.

“Jika kau memberi tahu, pastilah kau kujemput dengan mobilku ke bandara Ibrahim Nur,” katanya.
Abdul eksklusif meminta ijin di kantomya untuk membawa saya ke rumahnya di Jalan Ameer Ahmed Magu. Sebuah rumah yang cukup glamor dengan taman yang indah di halamannya.
“Di tamanku ml ada semua jenis bunga yang ada di dunia,” katanya.
“Kau sudah kaya raya Abdul,” candaku.
“Au, saya paling miskin di sini, orang sini kaya-kaya semua, kawan,” desisnya.

Setelah makan slang, istri dan bawah umur Abdul pulang dan kami berkenalan. Istri Abdul, Syarifa Novita, asala Arab bermarga Alatas yang sudah semenjak lahir berada di Maladewa. Anak Abdul tiga, yang semuanya duduk di dingklik Sekolah Menengah Pertama negeri setempat. Setelah berbincang dengan bawah umur dan istnnya, Abdul mengantarkan saya ke hotel bmntang lima Holiday Inn, tempatnya bekerja dulu. Di sini Abdul sanggup ctiskon khusus dan saya ditraktir untuk sepuluh han tinggal cli hotel.

Hotel Holiday Inn begitu indah. Pemandangan lautnya luar biasa, di mana matahari terbenam eksklusif kita lihatjelas dan kamar hotel. Restoran dibentuk di atas maritim clengan bunyi ombak dan burung-bu rung senja yang berseliweran mencari ikan. Namun, ketika saya ngat anakku dan Risna, pemandangan yang ndah itu menjadi hambar.

Kecantikan alam itu tidak bisa mengobati hatiku yang merana. Namun, untuk menciptakan nyaman pertemuanku dengan teman lamaku Abdul, saya belum menceritakan keadaan hidupku sesungguhnya. Di mana kau telah dicerai oleh istri dan ditinggal oleh anak semata wayangku yang kucintal.

Pada malam han, pukul 23.00 Abdul Syukur pamit meninggalkan ku di hotel. Sebelumnya kami ngobrol panjang dan menikmati spa di hotel super glamor itu.

“Besok sore sepulang kantor, saya tiba lagi, kita jalan-jalan ke kota Maidives yang iridah ni, cetus Abdul Syukur, sambil berpamitan denganku, pulang dengan kendaraan beroda empat sedan ferarri sport yang keren.

Malam itu, Selasa Pan 10 Mel 2011, mataku tak sanggup kupejamkan. Sepeninggal Abdul Syukur, pikirku saya kelelahan dan sanggup tidur. Namun, ma lam tu saya teningat akan kelucuan anakku, akan kemesraanku dengan Risna yang jelita. Aku membayangkan betapa bahagianya kami dulu, ketika sebelum Hermawan mengambil istri dan anak tunggaiku.

Untuk membunuh perasaanku yang gundah guiana alasannya yakni ingat Risna dan anakku, saya keiuar kamar iaiu menuju restoran di atas laut. Aku memesan masakan khas iepang. Tempura dan dua botol bir Guinness Beer di meja pojok. Seteiah makan tempura, saya minum bir dua botol menghadap laut. Aku melihat sinar bulan yang begitu indah. Waiau tidak utuh, namun rembuian itu begitu  anggun, bagus dan syahdu. Membawa saya kepada sorga dunia yang tiada tara.

Daiam keadaan setengah sadar alasannya yakni minu man beralkohoi yang cukup banyak, saya meiihat seorang wnita yang mirip Risna di bawah lampu mercury di beranda restoran Holiday Inn dini han, 02.30 Waktu Maladewa.

“Risna, oh Risna,” batinku. Aku segera berdini keiuar restoran, masuk ke beranda dan mendekati lampu mercury. Begitu mendekati perempuan itu, hatiku berbunga-bunga, ia ternyata benar adanya. Risna mantan striku yang sangat saya cintal. Risna eksklusif memelukku dan saya memeluk erat dininya.

“Kenapa kau di sini, dan kapan engkau tiba sayang?” tanyaku.

“Aku sudah mendengar bahwa kau pergi meninggalkan Indonesia dan berada di Maladewa mi, maka tu saya menyusuimu ke sini. Ayah dan ibuku tidak tahu saya berangkat Anak kita dijaga oleh mereka. Mereka sangat ketat menjaga anak kita alasannya yakni ia takut kaiau-kalau anak kita engkau culik,” kisah Risna.

Risna mengaku bahwa ia masih sangat mencintaiku dan rela tinggai di Maiadewa untuk mendampingiku.

“Benarkah?” kataku. Dengan mengangguk penuh keyakinan, Risna meyakinkan kepadaku, bahwa ia slap sehidup semati denganku di Maladewa.
Aku segera menank tangan Risna masuk telah ke kamar hoteiku. Risna saya ajak tidur cii kamarku malam itu dan kami  melakukan hubungan suami istri dinihari itu.
Setelah lelah bercinta dengan kesakralannya,kami berdua tertidur.Namun,begitu saya terbangun menjelang siang, pukul 11.34 ku turun ke lobby restoran dan drugstore, tidak menemukan Risna sama sekali.

Aku segera menelpon adikku di Jakarta dan kusuruh mendatangi rumah Risna untuk menanyakan keadaannya, didapatlah jawaban. Arkian, ternyata Risna ada di rumahnya di Pondok lndah dan ia tidak ke mana-mana. Dia ada di Jakarta dan tidak ke mana-mana, kata adikku. Lha, Tisna yang tiba ke Holiday Inn, Maladewa dan tidur denganku, siapa itu? Batinku.

Bahkan, adikku yang kusuruh memonitor Risna, malah menyebut bahwa Risna akan segera dinikahkan dengan Hipmi, pengusaha muda yang tampan dan kaya raya.

“Mereka sebentar lagi akan menikah dan Pak Hermawan telah mendapatkan pinangan Hipmi itu,” tegas adikku, dan Jakarta.

Aku panik, cemas dan resah, memikirkan siapa perempuan yang persis Risna yang tidur denganku semalam. Belum sempat saya menanyakan hat gangguan mitik di Holiday Inn, Abdul Syukur sudah tiba menemui di lobby hotel.

“Ada apa kau kelihatan cemas dan gelisah?” tanya Abdul Syukur, penasaran.

Karena keadaan mendesak, akHrnya saya menceritakan keadaanku secara terang benderang wacana keadaanku. Aku terpaksa menceritakan keadaanku sesungguhnya dan apa tujuanku tiba ke Maladewa. Abdul Syukur tersentak namun ia harus mendapatkan kenyataan mi.

“Kasihan benar nasibmu, tapi sudahlah, lupakan itu dan tinggallah di sini, saya akan mencarikan pekerjaan untukmu semoga kau lupa akan istri dan tanah air,” kata Abdul Syukur, serius.
“Tapi Dul, siapa perempuan yang tidur denganku tadi malam. Dia persis sekali dengan Risna. Bukan hanya wajah, tubuh, bunyi tapi juga semuanya 100 perses Risna, istriku, Dul,” tanyaku.
“Hantu, hantu, saya yakin itu hantu Maladewa yang menyamar sebagai istrimu. Belakangan ni memang banyak hantu yang bergentayangan mencari laki-laki untuk diajak bersenggama,” ungkap Abdul Syukur, sungguh-sungguh.
“Sudah banyak kesaksian laki-laki di Maladewa mi, di mana hantu itu menyamar istri-istri, menyamar gadis gadis pekerja seks komersial untuk menjerat mangsa. Mereka adalãh hantu perempuan yang haus seks,” terangAbdul Syukur.

Abdul Syukur kemudian mengatakan info in line yang ada di blackberrynya wacana hantu bagus yang meresahkan itu. Aku kemudian melihat le LCD handphone itu dan membaca info yang dimaksud. Alkisah, ternyata memang banyak korban hantu perempuan, semuanya melaksanakan hubungan intim dan terkecoh.

Aku membayangkan insiden ketika hantu itu tiba menyamar Risna. Dia berdiri di bawah mercury dengan senyuman serta gaya berdirinya persis Risna. Begitu juga dengan cara berjalan, anyir tubuhnya dan bunyi desahannya, persis sekali dengan Risna. Hantu itu, pikirku, berarti tahu betul wacana Risna hingga ia bisa menyewpai mantan istriku itu.

“Hantu yakni barigsa jn, ada yang beragama ada yang tidak beragama. Tapi, intinya, semua jin sangatlah cerdas, cekatan dan cepat menirukan insan alasannya yakni ia dengan cepat pula mengikuti keadaan di mana pun ia berada. Ingat, un itu biasa mengintip, memonitor insan yang hidup maupun yang mati. Jangankan manusia, Malaikat pun yang membawa info dan Allah untuk man usia, terkadang sanggup diintip oleh un. Cuma, un yang jahat, biasa mengecoh dan mengerjai manusia. ltulah hantu yang menirukan mantan istri Anda itu,” kata paranormal Johanna Ponjabi, dukun perempuan yang mukim Jalan Murange Amagu, sebelah mesjid besar An Noor di Maldewa Tengah.

Johanna Ponjabi yakni dukun perempuan yang sangat dikenal di Maladewa. Abdul Syukur membawa saya ke dukun bagus ni alasannya yakni ia berulang kali minta nasehat spiritual dan supranaturalist Maldives mi. Bahkan, Abdul Syukur merasa sukses di negeri ini berkat pemberian doa-doa dan Johanna Ponjabi, mualafwanita yang dulunya beragama bukan Islam.

“Allah yang meridhoi kesuksesan saya, Allah yang menolong, tetapi tugas doa-doa ampuh dan Johanna, memperbesar kans kesusksesan itu,” ungkap Abdul Syukur, kepadaku.

Kepada Johanna Ponjabi, saya memmnta semoga hantu yang menyamar Risna itu kembali lagi. Bahkan,jika bisa, saya akan menikahi hantu itu. Mendengar undangan ku kepada Johanna ini, Abdul Syukur tersentak.

“Gila kamu, kau mau menikah clengan hantu?” tanya Abdul Syukur, yang disambut tawa o)eh Johanna Ponjabi.

“Kalau ia mau menikah dengan hantu yang mirip mantan istrinya itu, tidak ada masalah. Saya dengan gampang memunculkannya dan malam mi saya datangkan untuk dia. Tiap malam ia akan tiba ke hotelmu dan akan persis mirip mantan istrimu,” kata Johanna Ponjabi.

Saking cintanya saya kepada Risna, maka saya tetapkan untuk menikah dengan hantu itu. Pada mulanya Abdul Syukur menentang, tapi belakangan, alasannya yakni tahu permasalahanku, ia jadi mendukungku.

Mälam harinya, saya tiba sendiri ke kawasan praktek Johanna. Abdul Syukur menyusul sesudah ritual pernikahanku dengan hantu itu selesal. Risna tiba dengan busana anggun, kebaya ala Indonesia dengan sanggu) yang penuh bunga kantil, mawar dan melati. Sejak itu, Risna palsu in menjaid istriku dan ikut bersamaku di hotel Holiday Inn Resort, tempatku mengináp.

Karena pemberian supranatural Johanna pula, saya cepat mendapatkan pekerjaan di Maladewa. Aku bekerja di Voice of Maldive, televisi setempat sebagal reporter. Gajiku cukup untuk mengontrak sebuah apartemen Mad rash untuk setahun.

Setiap malam, ketika matahari sudah terbenam, Risna tiba dan menemaniku. Sedangkan di ketika matahari akan terbit, Risna menghilang, ia keluar jendela kamar kemudian terbang ke Samudera Hindia. Risna, istriku, ternyata hantu yang bermukim di Samudera Hindia, di maritim Ujung Kulon, Banten Selatan. Dia mengikuti saya ketika masih bersama Risna ash masih bersamaku. Ketika saya merantau ke Maldewa, jin perempuan Samudera Hindia mi juga mengikutiku ke Maladewa. Dia mencintaiku dan naksir saya semenjak usang lahu menyamar sebagai perempuan pujaan dan kecintaanku, Risna Hernita yang jelita. Belakangan Risna Hernita ash telah menjadi istri Hipmi, pengusaha kaya raya dan memiliki seorang anak.

Tapi, ada hal yang menciptakan saya senang, alasannya yakni saya mendengar bahwa Hipmi sangat menyayangi anakku, anak tirinya bawaan dan Risna Hernita. Hermawan tidak mau anakku itu tinggah dengan Hipmi di Cinere, Jakarta Selatan, tapi tetap tinggah dengan mereka di Pondok lndah. Namun, belakangan, saya senang sekali alasannya yakni saya diperbolehkan berbicara dengan anakku via telpon. Anakku tetap mengakui saya bapaknya dan ia kepingmn sekahi ke Maldewa untuk tinggal beberapa han bersamaku. Itupun, akan dilakukannya jikalau kakeknya mengijinkan.Tuan Hariman Hermawan yang jumawa. Sumber:misteri

Tag: menikah dengan jin,melakukan sex dengan makhluk halus,menikahi hantu

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Melakukan Hubungan S3x Dengan Hantu Maladewa

0 komentar:

Posting Komentar