Cerita Misteri Mistik Terbaru, Cerita mistik Mitos Pesugihan, Cerita seram Kisah misteri Kisah nyata misteri Misteri sejati Paravisi Kisah nyata cerita misteri terbaru pamali mitos

Seorang Ibu Rela Menikahkan Anaknya Dengan Jin Demi Pengobatan

Kisah ini dialami oleh Nyonya Supriatno.Sudah dua puluh lima tahun saya tinggal di Bali.Dari hamil muda hingga saya melahirkan anak laki-laki,Haryadi Hadimistika.Bayiku itu lahir di Rumah Bersalin Klungkung,31 Desember 1988,dari hasil ijab kabul dengan Mas Supriyatno yang hasilnya kandas.Mas Supriyatno kabur ke Malaysia dan bekerja disana tanpa memberitahukan kepadaku dimana alamatnya.Dia tidak menelpon tidak juga mengirim surat.Dari verbal adiknya,Nuryanti saya mendengar Mas Supriyatno menikah lagi di Malaysia dan akan menceraikan aku. Setelah berkonsultasi dengan ayah dan ibuku,aku pamit untuk bekerja di klungkung,Bali dimana dikota ini ada Yana Sarkiah,teman baikku semenjak SD,yang sudah bekerja di hotel Warehouse dijalan Bayaman,Klungkung.Yana memasukan saya bekerja di pinggir selat Bali ,pada sebuah restoran tradisional kunyitan di pantai Geleng.Sementara saya indekos di satu kamar keluarga pak Alit yang beragama Hindu Dharma,banyak membantu saya hingga saya sanggup melahirkan Haryadi dengan baik.Bahkan bu Alit merasa Haryadi mirip anaknya sendiri.Ibu yang tulus ini,malah lebih erat dengan Haryadi daripada aku. Sebagai pemeluk agama islam di tengah masyarakat Hindu Dharma,aku tidak pernah canggung beribadah.Bahkan saya diberi daerah sembahnyang secara khusus oleh Pak Alit dan Bu Alit.Sebuah kamar kosong yang dirapikannnya mirip musolah kecil untuk saya sholat di sebelah rumahnya,tidak jauh dari pura yang di bangunnya.Bahkan ketika berumur tiga tahun,aku mendidik Haryadi mengaji dan keluarga Pak Alit tidak pernah mempersoalkannya. ‘’Anakmu Haryadi ini menyerupai kertas putih yang masih kosong.Kau mau memberi goresan pena apa atau gambar berwarna apa di kertas putih itu.Begitu juga dengan pemahaman agama.Kau mau mendidik ia menjadi pemeluk agama islam,silakan,kau mau biarkan ia untuk turut agama kami,ajaran agama Hindu Dharma,juga boleh.Disinilah indahnya keberagaman indonesia ini.Ragam suku ,ragam ras,dan ragam agama.Dia anakmu sudah niscaya hak atas anak ini ada pada dirimu.Yang penting ia menjadi anak baik,anak yang berharga bagi dirimu,nusa dan bangsa,’’pesan Pak Alit,ketika mendengar keputusanku untuk mengarahkan Haryadi dengan cara-cara islam. Memang keluarga Pak Alit tidak pernah mengajak Haryadi ke Hindu Dharma.Bahkan mereka tidak mensugesti anak tunggal ku itu untuk menjadi pemeluk agama tertentu.Mereka sangat Demokratis,sangat tulus dan tulus mengurus Haryadi tanpa ada motivasi apapun.Hal itulah yang menciptakan saya sangat respek dan sangat hormat,segan kepada mereka. Pada tanggal 12 november tahun 1966 saya diterima bekerja sebagai juru masak di restoran gres di Nusa Penida.Waktu itu anakku Haryadi sudah duduk di kelas dua sekolah dasar.Dengan berat hati saya harus meninggalkan keluarga Pak Alit Arnawe kemudian pindah ke pantai senje,Nusa Penida.Sebuah pulau kecil di seberang Klungkung yang masih berada dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Klungkung.Pak Alit Arnawe dan Bu Alit sangat berat melepaskan kami.Mereka berpisah dengan Haryadi yang ikut mereka besarkan.Haryadi juga sangat berat,namun mereka memahami ibunya harus lebih banyak mendapatkan uang,maka ia pun terpaksa ikut pindah. Saat kami naik kapal ferry melayari selat Bali menuju Pulau Nusa Penida,suasana terasa sangat dramatis.Pak Alit Arnawe yang bertubuh tinggi tegap itu,menangis memeluk Haryadi,begitu pula dengan Bu Alit dan anak-anaknya.Suasana sangat menyedihkan,melankolis dan hujan airmata.Aku tak tahan menahan tangisku dan saya berpelukan erat mengucapkan beribu terimakasih kepada Bu Alit,Pak Alit dan semua saudaraku,adik-adik angkatku,keluarga besar Pak Alit yang baik hati. Kapal ferry berlayar dengan airmataku dan airmata Haryadi.Kami meninggalkan keluarga besar Pak Alit Arnawe yang begitu menempel dalam hidup kami.Mereka begitu berkesan,begitu menyentuh hingga kami benar-benar merasa satu.Haryadi mencicipi Pak Alit Arnawe dan Bu Alit yakni ayah dan ibunya sendiri.Dia begitu dekat. Pada Desember tahun 2012 lalu.anakku Haryadi sudah dewasa.setelah tamat Sekolah Menengan Atas Negeri Parakitri di Nusa Penida ia bekerja di Scuba Diving,menjadi diver,penyelam handal di Taman Wisata Laut Marine Bay.Pekerjaan Haryadi yakni memandu wisatawan yang ingin melihat-lihat ikan dasar laut,melihat karang dan biota bahari yang bermacam-macam bentuk dan juga bermacam-macam warna.Haryadi menjadi instruktur diving alasannya semenjak Sekolah Menengah Pertama ia sudah berguru menyelam pada ekstrakurikuler sekolahannya.Karena ketekunannya maka ia menjadi penyelam handal dan dijadikan karyawan tetap oleh perusahaan Scuba Diving,yang dimiliki oleh Seorang laki-laki Australia berjulukan Richard Hardson. Karena pekerjaannnya sebagai guide menyelam,pendamping penyelam pemula,maka Haryadi berbagai mendapatkan teman.Yang menjadi temannya itu tiba dari seluruh penjuru dunia.Ada yang tiba dari Argentins,Brazil,Suriname di Amerika Selatan ,ada pula yang tiba dari Eropa Barat,Eropa Timur,Eropa Tengah dan New Zeland.

Baca Selanjutnya:

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Seorang Ibu Rela Menikahkan Anaknya Dengan Jin Demi Pengobatan

0 komentar:

Posting Komentar