Cerita angker kisah faktual penampakan hantu
Cerita Horor .Pasalnya, keadaan jalannya yang memang membahayakan. Di samping itu, tempat tersebut juga sebagian belum tersentuh anutan listrik. Praktis, jikalau senja mulai merangkak dan berganti malam, daerah ini semakin menampakkan keangkerannya. Kabarnya, banyak mata yang telah menyaksikan penampakkan asing di sini.
“Penunggunya seorang nenek yang memegang tongkat berkepala ular cobra,” cetus Solihin, 41 tahun. Warga yang tinggal tak jauh dari Jurang Sukajadi itu mengungkapkan sesuai dengan hasil teropong batin seorang paranormal asal Desa Sukadana, yaitu M. Mustohadi.
Karena dianggap makhluk halus itu sering meminta tumbal nyawa pengguna jalan, maka paranormal yang tampak kharismatik itu berupaya memindahkannya. Maksudnya dengan mencarikan lokasi lain, diperlukan tidak bakal adalagi korban jiwa lagi yang jatuh di tempat itu.
Namun, ternyata upaya yang dilakukan berulang kali itu tidak membuahkan hasil. Nyawa orang yang jadi tumbal terus berjatuhan.
Tak hanya Solihin saja yang mempercayai bahwa tempat Jurang Sukajadi ditunggui makhluk halus. Hampir sebagian warga mempercayainya. Anehnya, meski banyak sekali perjuangan telah dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya korban, tetapi sampai dikala ini belum membuahkan hasil apa pun.
Tak pelak, warga pun semakin was-was. Hati mereka semakin ciut manakala malam mulai tiba. Sebab, tak jarang Sering pula terdengar tawa terkekeh kekeh, persis tawa seorang nenek yang tengah bersenda gurau dengan cucunya. Namun terkadang, terdengar juga jeritan panjang pria dan wanita yang bisa menggetarkan nyali.
Mendapati kenyataan menyerupai itu, mahfum jikalau banyak warga Sukajadi yang keder hatinya untuk lewat di sekitar jurang itu, terutama ketika kegelapan membungkus bumi. Bisa jadi lantaran keangkerannya itulah, sehingga selepas Maghrib, jarang terlihat warga Sukajadi yang berkeliaran di luar rumah, apalagi, mendekati areal jurang.
Sebenarnya, tempat ini merupakan salah satu jalan yang menuju ke lokasi Kali Akar dan Air Terjun Pampangan. Lokasi ini populer akan kesegaran hawanya dan juga keindahan panorama alamnya.
Untuk menuju ke lokasi ini, memang salah satunya harus melewati Jurang Sukajadi. Meskipun jalan yang menuju ke Kali Akar dan Air Terjun Pampangan cukup mulus, semulus paha gadis-gadis kota Tapis Berseri, namun jikalau pengguna jalan tidak ekstra hati-hati, tidak menutup kemungkinan nyawa mereka sendiri yang akan melayang sia-sia.
“Saya yakin, jikalau pengguna jalan nggak hati-hati dan nyuwun sewu sama yang mbaureksa, niscaya akan diganggunya,” tegas Pak Sarjono, yang rumahnya sekitar 50 Km. dari lokasi Jurang Sukajadi.
Menurutnya, untuk kula nuwun atau nyuwun sewu, setiap melintas di daerah itu harus membunyikan klakson. Bunyi klakson, banyak yang meyakini Sebagai ganti ucapan permisi. Diyakini pula, bila sudah menyempatkan diri membunyikan klakson, Insya Allah seseorang niscaya akan selamat.
Beberapa warga desa Sukajadi yang ditemui mengungkapkan, dikala melintas di tempat tersebut diperlukan jangan ugal-ugalan. Berkendaraanlah secara masuk akal dan jangan sekali-kali meremehkan tempat ini.
Sebab, dengan meremehkan tempat Jurang Sukajadi sama halnya dengan menyepelekan makhluk halus penuggunya. Selain itu, jangan sekali-kali mengajak teman selingkuh, baik PIL atau WIL ke lokasi ini.
Sebab banyak pola kasus yang menyebutkan, mereka yang menduakan dan berniat memadu kasih di lokasi ini, bukannya menuai kepuasan apalagi kenikmatan. Sebaliknya, mereka justru akan menuai tragedi yang menyedihkan.
Solihin yang rumahnya akrab dengan lokasi, mengaku seringkali menolong pasangan menduakan yang mengalami kecelakaan di sekitar lokasi ini. Korban yang selamat, tidak semuanya mau menyebutkan indentitas dirinya secara jelas.
Seolah mereka memang merahasiakannya. Padahal, dengan jelasnya indentitas, Solihin berupaya menghubungi keluarga yang bersangkutan. Namun lantaran tidak menyebutkan identitas diri secara jelas, akibatnya perilaku Soilhin pun cuma bisa pasrah.
Dikisahkan, dulu pernah ada iring-iringan pengantin yang melewati jurang ini. Mereka berasal dari Desa Sukamaju menuju ke Sukadana.
Ketika menuruni jalan ini salah satu penumpangnya meremehkan Jurang Sukajadi. Dia mengatakan, “Oh ini toh yang namanya Jurang Sukajadi. Jalan cantik begini kok dibilang jurang!”
Saat itu, memang tidak terjadi apa-apa. Namun ketika rombongan ini kembali ke Sukamaju dan melewati daerah ini, kendaraan mereka tidak bisa menanjak. Akibatnya, kendaraan tersebut mundur tak terkendali dan menabrak pohon yang ada di sekitar jalan.
Karuan saja, banyak yang menderita luka-luka akhir insiden ini. Bahkan, orang yang sesumbar itu kedapatan tewas dengan luka di kepalanya.
Contoh lain adalah, rombongan siswa dan SMU Persada Bandar Lampung. Sekitar 17 orang siswa dengan bersepeda motor tiba dari arah desa Sukamaju hendak menuju ke tempat Kali Akar. Sepanjang jalan, mereka cenderung ugal-ugalan sambil berteriak tak karuan.
Begitu juga ketika melintas di tempat Jurang Sukajadi. Tepat ketika berada di tikungan tajam, laju kendaraan mereka seolah ada yang menghalangi. Hingga tanpa alasannya yakni yang jelas, semuanya terpental menghantam pohon dan semak-semak.
Sebagian dari mereka ada tiga orang yang tewas di Jurang Sukajadi, dan sebagian lagi mengalami luka yang cukup serius.
Sebagian warga Sukajadi menganggap bahwa cowok yang meninggal itu diyakini telah menjadi tumbal jurang selesai hidup tersebut. Benarkah demmkian? Tentu saja masih jadi kontroversi.
Keyakinan bahwa di areal jurang ini terdapat kehadiran makhluk halus memang sangat terasa ketika kami berupaya mengkonsentrasikan kekuatan batin. Dalam pandangan gaib, di tempat ini bersemayam sepasang makhluk beraura hitam yang berasal dari golongan jin tingkat rendah.
Mereka mungkin sekali berasal dari jenis genderuwo. Mereka kerap memang berulah macam macam. Misalnya saja tertawa menirukan bunyi tawa insan yang berhasil mereka rekam dengan kemampuannya. Terkadang juga mereka menjadikan bunyi gaduh menyerupai dua orang yang tengah bertengkar.
Jangan Lewatkan:Cerita Hantu Seram Penampakan Kuntilanak Beranak
Menurut peneropongan gaib, kedua makhluk itu sudah hidup ratusan tahun Iamanya. Mereka juga sudah beranak pinak di sana, meski sebagian besar anak-anaknya tinggal di tempat lain.
Dua orang cowok yang dihubungi mengaku pernah melihat Serombongan makhluk menyerupai bocah berumur lima tahunan menuruni jurang itu. Kuat dugaan makhluk-makhluk kerdil itu yakni penampakkan yang secara kebetulan sanggup terlihat oleh mata biasa.
Makhluk-makhluk itu merupakan wujud dari bawah umur pasangan genderuwo. Menurut telaah gaib, makhluk halus sangat jarang mengalami kehamilan. Namun sekali hamil, ia bisa melahirkan lusinan anak. Aneh, bukan? (sumber:misteri)
0 komentar:
Posting Komentar