Kisah-kisah perihal kehebatan Mustika Mirah Delima, yang katanya kalau watu dimasukkan ke dalam air bisa tembus cahayanya sampai beberapa gelas, mungkin telah usang kita dengar. Konon, Semakin banyak gelas yang terkena bias warna merahnya, maka diyakini semakin ampuh tuah sang watu merah delima tersebut, dan tentunya harganyapun semakin mahal. Kali ini aku akan membuatkan dongeng perihal kehebatan watu mustika merah delima tersebut. Cerita ini aku alami ketika aku menjadi anggota tim infomistik yang mendapat kesempatan untuk menandakan kehebatan watu merah delima yang dimiliki oleh mas Totok, salah seorang warga Gresik. Berikut yaitu Kehebatan Mustika Merah Delima tersebut.
Tim Infomistik beranggotakan 3 orang, salah satunya yaitu saya, tiba menemui mas Totok di kediamannya di Gresik Jawa Timur. Menurut mas Totok, Ia mendapat watu mustika merah delima ini dari almarhum gurunya yaitu almarhum Kyai Toha.
“Kebetulan ketika ini Mirah Delima ini sedang pulang. Soalnya kadang ia pergi, aku tidak tahu kemana perginya, kadang pergi kadang datang,” kata Mas Totok sambil menunjukkan Mirah Delima yang hanya sebesar biji kedelai, tanpa diikat apapun.
Pertama-tama mas Totok mengambil gelas berisi air putih, kemudian mustika Batu Mirah Delima terebut dimasukkan ke dalam gelas tersebut. Kemudian mas Totok membisu berkonsentrasi sejenak, ibarat meditasi, untuk berdialog dengan khodam watu tersebut. Tak usang kemudian terjadi keganjilan, watu itu tiba-tiba ibarat zat warna yang terkena air memendar, dan tahu-tahu warna merah naik ke atas dan melingkar, terlihat ibarat bendera merah putih.
Selanjutnya mas Totok memerintahkan biar khodam mustika Mirah Delima itu untuk merubah warna air yang ada di dalam
gelas, yakni bening, merah, bening dan merah. Ya, air dalam gelas berubah sesuai dengan perintah mas Totok. Kami semua terkesima, sebuah benda mati bisa melaksanakan perintah pemiliknya yaitu merubah warna air dari bening ke merah dan dari merah ke bening.
Peragaan kemudian dilanjutkan. Salah satu anggota tim Infomistik yaitu mas Asyhar diminta untuk memegang mustika Mirah Delima, kemudian mas Totok berkata “Bila tersentuh tangan manusia, hanya 5 menit saja paling lama, bentuk bahan mustika ini akan bermetamorfosis de-materi.”
Dan ternyata itu benar, sesudah 5 menit berada di atas telapak tangan mas Asyhar, tiba-tiba watu merah delima itu bermetamorfosis semacam asap, dan seluruh ruang tamu mas Totok bermetamorfosis merah semua. kemudian tak usang kemudian warna merah itu lama-lama hilang dan berbentuk watu Mirah Delima lagi yang hanya sebesar biji kedelai.
Mas Totok menyampaikan bahwa mustika Mirah Delima ini meskipun ukurannya kecil, cuma sebesar biji kedelai, seorang paranormal dari negeri Jiran Malaysia pernah menawar dengan mas kawin Rp. 5 milyar tetapi mas Totok tidak memberikannya.
“Mustika ibarat ini tidak bisa diperjualbelikan, percuma saja, akan mukso mas,” kata Mas Totok kepada infomistik.
Yang membedakan watu Mirah Delima dengan mustika Merah Delima salah satunya berdasarkan kitab kuno Selo Pepelikan yaitu dikatakan bahwa watu Mirah Delima yang tulen (asli) berwarna merah ibarat buah delima. Dan bisa jadi kalau mustika watu tersebut sudah pernah jadi milik orang lain yang Linuwih, ibarat Raja Gung Binathara, orang-orang suci semacam Wali, Aulia, dll.
Cara simpel untuk menguji keaslian watu mustika ini, bagi orang awam cukup dimasukkan dalam gelas akan memancarkan warna semburat kemerahan. Khasiat secara umum, adalah: ora tedas tapak palune padde (kebal), yang mempunyai akan ditinggikan derajatnya.
Menurut sejarah gaib, awal terciptanya Mirah Delima dari pusarnya Shang Hyang Wisnu yang tumbuh bunga tunjung (teratai). Dari tunjung inilah keluar Shang Hyang Brama, yang kemudian membuat jagad raya dengan segala isinya.
Dari sinilah Hyang Brama merupakan perlambang Makartining Gesang. Sedang Shang Hyang Wisnu kemudian bergelar Padmanaba atau Pusar Bunga Teratai, yang berarti membuahkan kehidupan (Makartining Gesang). Loro-ning-atunggal (dua tapi satu) senyatanya hidup ada di rasa sebab hidup. Ibaratnya madu dan manisnya, matahari dan sinarnya.
Di bumi Nusantara, khususnya Jawa dan Bali, mustika Mirah Delima banyak ditemukan di bekas reruntuhan keraton, contohnya bekas keraton Majapahit atau keratorn pelarian Brawijaya Gunung Lawu (Argo Dumilah). Khasiatnya bisa dipakai untuk menyembuhkan sakit parah, muntah darah, penyakit yang berasal dari Black Magic, dll serta sebagai pepeling (peringatan/warning leluhur) jangan menggunakan watu yang retak-retak, jelek efeknya. Wallahu A’lamu Bisshawab.
Demikianlah Kehebatan Mustika Merah Delima ini, semoga sanggup menghibur anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar