Kisah Konkret Mistis Misteri Menciptakan Suami Tak Dapat ''Jajan'' Di Luar

Cerita mistis misteri ilmu santet tumbung menciptakan burung suami tidak sanggup bangun

Cerita kisah nyata .Sebagai penyandang gelar Sarjana Ekonomi, sejujurnya saya paling tidak percaya dengan hal-hal yang berbau gaib dan takhayul. Bagiku semua itu hanyalah milik orang-orang pinggiran yang kurang terpelajar, yang sama sekali tidak sanggup dikaji secara nalar, bahkan cenderung menciptakan kita keterbelakangan.

Tapi, pendirianku ini toh kesudahannya runtuh ketika tiba prahara yang nyaris menghancurkan perahu rumah tangga yang telah kulayari selama delapan tahun lamanya bersama Mas Kelvin, suamiku. Bahkan, dari buah cinta kami selama itu telah lahir Adelia yang ketika ini berusia 4 tahun.

Kesombongan, memang kadangkala harus roboh lantaran kenyataan pahit. Begitulah awalnya yang terjadi menimpa diriku. Mas Kelvin yang sangat kucintai dan selalu membanggakan tiba-tiba menjauh dari pelukanku.

Ia jatuh cinta setengah mati kepada Mona, seorang penyanyi bar. Bahkan, mereka telah berkemas-kemas untuk menikah.

“Apapun yang terjadi saya harus menikah dengannya. Terpaksa atau tidak kau harus mengijinkanku, Rida!” kata Mas Kelvin malam itu ketika memberikan maksudnya.

“Tidak mungkin, Mas’ Aku tidak sudi dimadu,” sergahku sambil berusaha tetap tabah dan tidak menangis.

“Kalau begitu kita harus ceral, Rida. Ya, apa boleh buat!”

Suara Mas Kelvin yang bergetar membuatku tak sanggup menahan air mata. Seperti salju yang mencair, tak terasa air bening itu mengalir deras dari kelopak mataku. Setelah melihat saya menangis, Mas Kelvin pergi dengan membanting pintu.

Perubahan perilaku Mas Kelvin benar benar membuatku tersiksa. Aku bagaikan disuguhi buah Simalakama. Kalau saya menentukan bercerai dengannya, berarti saya harus kehilangan suami dan Adelia akan jauh dari ayahnya.

Ah, kasihan sekali anak itu. Dia masih belum mengerti apa apa. Tapi, jika saya mengijinkan Mas Kelvin menikahi Mona, berarti saya akan hidup sebagai isteri yang bermadu. Mana yang harus kupilih. Menjauhkan Adelia dari ayahnya, atau merelakan diriku dimadu? Duh, betapa sulit kutentukan pilihan ini.

“Kau tidak harus menentukan dua duanya, Rida!” sergah Sita, sobat akrabku, ketika kupaparkan kegalauan itu padanya.

“Maksudmu?” saya menatapnya dengan ragu.

Sita balas menatapku. Lalu, katanya dengan pasti, “Kau tidak perlu membiarkan Kelvin jatuh ke pelukan Mona dan bermadukan dia.Dan kau juga tidak usah khawatir Adelia akan jauh dari ayahnya!” Aku mendesah berat mendengar

perkataan Sita yang tampaknya naif itu. “Nggak mungkin, Sit! Mas Kelvin sudah tegas dengan pendiriannya. Cerai, atau mengijinkannya menikahi Mona,” kataku hampir putus asa.

Sita mengangkat wajahku yang tertunduk dengan ujung jarinya. “Tak ada yang tidak mungkin di dunia imi, Rida! Asal kau percaya pada dirimu sendiri, semua problem niscaya ada jalan keluarnya.”

“Lantas, jalan keluar apa lagi yang sanggup kulakukan?” tanyaku sambil menekan perasaan.

Setelah berpikir sejenak, Sita kemudian bercerita sesuatu yang sebelumnya kudengar sangat naif.

Mulanya Ia bertutur ihwal Bobi, suaminya, yang dulu pernah menciptakan perlakukan yang sama menyerupai Mas Kelvin terhadap diriku. Bobi pernah ingin menikahi sekretarisnya sendiri. Sama menyerupai saya Sita pun kalang kabut.

Tapi, Ia mengaku beruntung lantaran ada salah seorang kenalannya yang mengajaknya berobat kepada seorang paranormal yang tinggal di daerah Tangerang. (Namanya tidak di sebutkan). Kata Sita, berkat jasa paranormal inilah kesudahannya Bobi urung menikah dengan sekretarisnya.

“Jadi, itu jalan keluar yang kau maksud?” sergahku. “Nggak. . .nggak! Amit-amit saya percaya yang begituan,” saya bergidik.

Sekarang, ganti Sita yang menghela nafas berat. “Denger dulu ‘’Jangan buru buru berpenilaian negatif,” katanya. Lalu ia melanjutkan, “Kau tahu kenapa Bobi batal menikah dengan sekretarisnya?”

Aku diam. Tentu saja, mana saya tahu urusan rumah tangga mereka.

Sita tiba-tiba menahan tawanya, menyerupai mengingat sesuatu yang lucu. Rupanya memang begitu. “Menggelikan sekali, Rid! Kau tahu, Bobi urung menikahi sekretarisnya lantaran burungnya nggak sanggup bangun ketika ingin berafiliasi intim dengannya.

Bobi bilang, beliau berulang kali mencoba. Tapi burungnya benar-benar nggak sanggup bangun!” seloroh Sita sambil menahan geli.

“Lho, kok sanggup gitu sih?” saya mulai tertarik.

“Makanya jangan praktis aprioni dulul” Sita menggeser duduknya. Lalu, seolah takut ada yang mendengar ia berbisik padaku, “Kenapa burung Bobi nggak sanggup bangun ketika ingin berafiliasi intim dengan sekretarisnya, ini semua lantaran bikinan paranormal itu!”

“Lho kok bisa?” saya melongo.

“Aku nggak tahu! Tapi kayaknya kau harus mengikuti jejakku deh, Rid. Kamu harus minta tolong pada Paranormal itu biar beliau mau membikin Kelvin supaya nasibnya sama menyerupai Bob!.

Bayangkan, hingga kini Bobi bilang beliau nggak sanggup berafiliasi intim dengan perempuan lain kecuali saya isterinya. Aneh, burungnya nggak pernah sanggup bangun jika mau diajak serong!”

Heran juga saya mendengar dongeng Sita. Keheranan itu juga yanga kesudahannya membuatku semakin ingin tau ingin berkenalan dengan dukun itu. Dengan diantar Sita kesudahannya saya benkunjung ke rumah paranormal ini. Jauh dari bayanganku ihwal figur paranormal yang hambar dan menyeramkan, ternyata paranormal ini sangat familier dan bersahabat.

Setelah kuceritakan duduk persoalannya, Ki Sukma berkenan membantuku dengan memperlihatkan amalan ilmu gaib yang berjulukan Teluh Tumbung (Maaf, dalam bahasa Sunda, tumbung berarti vagina-Pen).

Katanya, dengan mengamalkan ilmu ini maka seorang suami tidak akan pernah sanggup berbuat serong dengan perempuan lain. Alasannya, lantaran imbas gaib Teluh Tumbung yang daya magisnya tertanam dalam kewanitaan sang isteri akan menciptakan alat vital suami tidak akan sanggup ereksi ketika berkeinginan melaksanakan hubungan intim dengan perempuan lain.

Ini persis menyerupai keadaan Bobi ketika ingin menikahi sekretarisnya menyerupai yang diceritakan oleh Sita.

“Tapi apakah ilmu ini tidak berbahaya bagi saya, Ki?” tanyaku sesudah mendengar pemaparan mengenal ilmu itu.

Dengan bunyi baritonnya Ki Sukma menjawab keraguanku. “Sama sekali tidak! Ilmu ini berasal dari karuhun Banten yang sangat langka. Dulunya dipakai untuk menjaga kesucian perkawinan antara para pangeran dengan putri sekar kadaton’’.

‘’Intinya biar tidak terjadi penyelewengan. Nah, kini ini sangat sulit mengontrol suami di luaran. Karena itu banyak yang punya simpanan di luaran. Makanya, saya mewedarkan ilmu ini supaya kaharmonisan rumah tangga tetap terpelihara.”

Berbekal niat ingin sekedar mencoba kesudahannya kuikuti proposal Sita untuk mendapatkan wejangan Ilmu Teluh Tumbung. Ki Sukma memperlihatkan beberapa bait mantra dan sebotol air yang telah dirituali. Air ini harus kugunakan untuk membersihkan kewanitaanku sebelum saya berafiliasi dengan suamiku.

Dan, malam itu Mas Kelvin tiba meminta putusanku. Dengan akal-akalan bersedih kukatakan bahwa saya bersedia dimadu dengan Mona. Mungkin lantaran hatinya bahagia, malam itu Ia mencumbuiku dengan bernafsu.

Aku pun membalasnya dengan penuh gairah. Mas Kelvin tak sadar jika malam itu saya telah memakai air bertuah dari Ki Sukma yang berisi kekuatan magi Teluh Tumbung. Lantas, apa yang terjadi Selanjutnya?

Kalau saja saya tak mendengarnya sendiri dari lisan Mas Kelvin, mungkin saya tidak akan percaya. Tiga hari sesudah melaksanakan hubungan intim itu, Mas Kelvin mengaku hanya sanggup melakukannya denganku.

“Bagaimana rencana pernikahanmu dengan Mona, Mas?” tanyaku, memancing reaksinya.

“Ah, sudahlah. Anggap hal itu hanya sebuah mimpi buruk!” ungkapnya dengan bunyi parau.

“Kok cepat sekali kau berubah?” saya menatapnya.

Lalu, dengan gusar Mas Kelvin menjawab, “Entahlah! Tiba-tiba saya tak sanggup kasar dengannya. Hasrat kelelakianku sama sekali tak sanggup bangun melihat kemolekan tubuhnya.

‘’Aku menyerupai laki-laki impoten ketika berdekatan dengannya.ini benar-benar membingungkan. Aku tak tahu apa sebabnya.”

Terus terang, saya cemburu mendengar pengukuhan Mas Kelvin. Tapi, di balik rasa cemburu itu rahasia saya merasa bersyukur lantaran usahaku tidak sia-sia. Dengan Teluh Tumbung, saya sanggup merebut kembali cinta suamiku yang nyaris hilang dari singgasana hatiku.

Sekitar dua bulan sesudah insiden ini, Sita tiba menemuiku. Katanya, “Bagaimana? Sekarang suamimu niscaya menyerupai anak kecil yang tak mau kehilangan mainannya, bukan? Berani taruhan, beliau juga nggak bakalan sanggup jajan di luaran!”

Jangan lewatkan Bercinta Dengan siluman buaya

Sita memang benar. Sejak insiden itu Mas Kelvin memang jarang keluar malam, bahkan belakangan hampir tak pernah sama sekali. Bahkan, suatu ketika beliau pernah bilang begini,

“Jujur saja. Dulu saya sempat bosan dengan kamu. Tapi kini tidak lagi. Hanya kaulah perempuan yang sanggup membangkitkan gairah kelelakianku. Mungkin ini semua lantaran ketulusan cintamu, Sayang! Sebab kau melayaniku tanpa pamrih apapun, tidak sepenti wanita-wanita di luar sana.”

Walau cemburu, bibirku sanggup merekahkan senyum. Kini, saya tak perlu kuatir lagi suamiku bakal berbuat yang boten boten di luaran sana. Sudah ada perlindungan gaib yang menjaganya.(sumber:misteri)

sumber: hantu menyeramkan