Cerita Keranda Mayat Berjalan Sendiri di Koridor Rumah Sakt ini diangkat dari pengalaman sebuah pengalaman yang dialami Suseno, tujuh belas tahun yang lalu. Waktu itu, Suseno sedang menjaga kawannya yang sedang drawat di sebuah Rumah Sakit Umum di Malang. Saat tengah malam, alasannya kelelahan dan tidak sanggup tidur, Ia duduk di pinggir koridor rumah sakit sambil menyelonjorkan kaki. Saat itulah ia melihat ada keranda jenazah yang berjalan sediri di koridor itu. Berikut ialah cerita Keranda Mayat BerjalanSendiri di Koridor Rumah Sakit itu.
Waktu itu, saya sedang menjaga kawanku yang dirawat di rumah sakit alasannya sakit sakit tipes. Pas tengah malam saya tidak sanggup tidur, saya keluar kamar dan ke koridor utama Rumah Sakit Umum itu untuk menghirup udara segar. Karena tengah malam, suasana koridor sangat sepi, hanya beberapa orang yang terlihat duduk-duduk di samping koridor. Lalu saya juga duduk di samping koridor utama itu.
Sambil duduk saya membaca buku kisah ko ping ho yang sengaja saya bawa untuk menemaniku dikala saya sendiri. Sesekali saya menoleh kiri kanan untuk sekedar melihat suasana, kemudian meneruskan membaca cerita. Karena di koridor utama, sesekali saya melihat para perawat maupun dokter melintasi di depanku.
Satu jilid buku kisah kopingho telah kubaca habis. Beberapa dikala kemudian, rasa kantuk mulai menghingapiku. Kulihat jam tangan butut brand SEIKO kesayanganku menunjukkan waktu sudah pukul 02.15 dinihari. Mataku sudah perih, sudah tak uat melanjutkan untuk membaca sambungan kisah ko ping ho pada jilid berikutnya. Berkali-kali sudah saya menguap. Ingin rasanya saya merebahkan tubuh ini, tapi tak mungkin saya lakukan di koridor itu.
Karena kelelahan duduk menekuk kaki, tak sengaja saya menyelonjorkan kaki. Aku tak menyadari jikalau kakiku akan menghalangi atau paling tidak mengganggu orang yang melintasi. Tiba-tiba saya melihat ada keranda jenazah berjalan ke arahku. Aku tak memperdulikannya alasannya hal itu biasa terjadi di rumah sakit. Keranda jenazah itupun melintasi di depanku. Aku masbodoh saja.
Setelah beberapa dikala gres saya menyadari ada sesuatu yang aneh. “Mestinya kakiku yang terselonjor akan menghalangi jalannya keranda itu, dan orang yang mendorong keranda niscaya menegurku”, kataku dalam hati. “Tapi kenapa keranda itu berjalan tanpa terganggu atau terhalangi kakiku ?”, tanyaku pada dirku sendiri. Ya. Aku ingat, keranda jenazah itu melintasi didepanku dan melindas kakiku tapi saya tidak mencicipi terlindas apa-apa, dan keranda jenazah itu berjalan sendiri tanpa ada orang yang mendorongnya. Mulai muncul rasa takutku, saya sedkit merinding hingga bangkit bulu kudukku.
Lalu saya bediri dan berjalan mendekati dua orang yang juga duduk di pinggir koridor yang tak jauh diriku, kemudian saya bertanya kepada mereka “maaf pak, barusan melihat ada keranda jenazah yang lewat di sini kan?”. “Gak ada mas, dari tadi yang lewat di sini cuma ada beberapa perawat saja, saya lihat dari tadi mas asyik baca buku sendirian di situ, kok tiba-tiba tanya keranda mayat. memangnya ada apa mas?” Orang yang terlihat lebih bau tanah menjawab sambil bertanya kepadaku.
Sejenak saya bingung, “kok mereka tidak melihat ada keranda jenazah yang barusan lewat, aneh” kataku dalam hati. Aku dikagetkan dengan pertanyaan orang yang lebih muda “ada apa mas, kok kelihatannya menyerupai orang kebingungan?”. Akupun segera menjawab “nggak, nggak apa-apa, bener bapak tidak melihat keranda jenazah tadi?”, tanyaku kembali kepada mereka. “bener mas, saya tdak melihat, memangnya kenapa?”, tanya orang yang lebih tua.
“tadi saya melihat ada keranda jenazah lewat di depan saya, kan kaki saya selonjor ke depan, mestinya kan kaki saya menghalangi rodanya, tapi keranda itu melintasi menyerupai tanpa terhalang apa-apa, dan kaki saya juga tidak merasa terlindas roda keranda itu. Dan lagi, keranda itu berjalan sendiri, tdak ada orang yang mendorong pak”, kataku menjelaskan.
“waduh, niscaya hantu itu”, kata orang yang lebih muda sambil merapat ke orang yang lebih tua. “ya sudahlah, gak usah dipikir mas, namanya juga di rumah sakit. Ada hantu di rumah sakit sudah jadi belakang layar umum mas, sudah biasa”, kata orang yang lebih tua. “ah, biasa bagaimana, saya nanti pagi pulang, gak mau nginep di rumah sakit lagi, takut”, kata orang yang lebih muda. “kamu ini kenapa takut, mas ini yang melihat saja tidak takut, kenapa kau yang tidak melihat malah takut?, ya nggak mas?”, kata orang yang lebih tua. “ya bergotong-royong agak merinding juga sih, tapi mau bagaimana lagi?, namanya juga harus menjaga kawan”, jawabku.
Demikianlah Cerita Keranda Mayat Berjalan Sendiri di Kordor Rumah Sakit ini. Terima kasih telah mengunjungi blog Cerita Mistik, Semoga sanggup menghibur anda.
POKER899 adalah salah satu situs poker online terbaik dan terpercaya. salah satu kunci kesuksesan poker899 adalah pelayanan yang sangat baik kepada para membernya mulai dari keramahan dan kecepatan dalam proses menjadi salah satu pelaynaan spesial yang diberikan poker899. dan kami memberikan pelayanan bonus yang sangat menarik, seperti berikut ini :
BalasHapus-BONUS NEW MEMBER 10.000
-BONUS REFFERAL 10%
-BONUS ROLLINGAN 0.3-0.5% SETIAP MINGGUNYA
-BONUS EVENT BULANAN(JIKA SEDANG ADA EVENT TERTENTU)
WHATSAPP : +855884660017
LINE : POKER899
BBM : 55A84D38
AGEN POKER TERBAIK DI INDONESIA
AGEN JUDI ONLINE BERKUALITAS
AGEN POKER SANGAT AMAN TERPERCAYA
AGEN OMAHA BERKUALITAS TERJAMIN AMAN
BANDAR CEME TERPERCAYA TERBAIK
POKER899
AGEN DOMINO TERAMAN DAN TERPERCAYA
BANDAR CAPSA YANG PALING AMAN
Numpang ya bossku ^^
BalasHapusHANYA DI KENARI POKER BANYAK BONUSNYA BOSSKU
Bonus Welcome Untuk New Member:
- Bagi deposit Rp.10,000 - Rp.14,999 Bonus Rp.5.000
- Bagi deposit Rp.15,000 - Rp.24,999 Bonus Rp.10.000
- Bagi deposit Rp.25,000 - Rp.49,999 Bonus Rp.15.000
- Bagi deposit Rp.50,000 - Rp.99,999 Bonus Rp.20.000
- Bagi deposit Rp.100,000 ke atas Bonus Rp.25.000
- Bonus next deposit 5% untuk deposit Rp.50.000
REAL PLAYER VS PLAYER !!!