Cerita wacana hantu memang mengasyikkan. Terlepas percaya atau tidanya wacana adanya hantu, namun banyak orang mengaku telah pernah melihat hantu. Cerita Mengusir Hantu Pocong dengan Sapu Lidi ini diangkat dari sebuah insiden yang dialami oleh Deny dan Istrinya. Peristiwa ini terjadi sekitar 15 tahun kemudian di sebuah desa kecil di di kawasan Kanigoro, wilayah kabupaten Blitar, Jawa Timur, tempat Deny dan istrinya tinggal. Berikut ini ialah Cerita Mengusir Hantu Pocong dengan Sapu Lidi, kisah kiriman dari Deny di Blitar.
Sebelumya perkenalkan nama saya Deny. Saat ini saya berusia 45 tahun. Saya dan istri saya tinggal di kawasan Kanogoro, Blitar, Jawa Timur. Kali ini saya akan mengembangkan kisah wacana pengalaman bertemu hantu pocong. Kalau kisah bertemu hantu, bahwasanya saya termasuk orang yang tidak jarang bertemu dengan banyak sekali jenis hantu. Cerita saya bertemu hantu pocong ini ialah kisah positif yang terjadi pada 15 tahun yang lalu. Kejadiannya pada waktu malam sekitar jam 10 malam di depan rumah saya.
Kampung kami memang waktu itu masih sangat sepi, masih banyak kebun dan pohon-pohon besar dan tinggi. Jumlah rumah juga masih sedikit dan terpencar-pencar, jalanan gelap di waktu malam alasannya ialah belum ada penerangan jalan, banyak sekali macam hantu ibarat pocong, gondoruwo, wewe gombel dan lain sebagainya juga sering menampakkan diri. Tidak ibarat sekarang, kampung kami sudah ramai, rumah penduduk juga sudah banyak, pohon-pohon besar juga tinggal beberapa batang saja, jalanan sudah terang benderang sehingga para hantu itu juga jarang bahkan sudah usang tidak menampakkan diri, mungkin gerah atau aib barangkali.
Waktu itu saya sedang duduk di teras sambil ngobrol kisah sana-sini dengan istri saya serta mas Giman, tetangga rumah. Waktu itu saya dan mas Giman ialah penduduk gres di kampung itu. Saat lagi asik-asiknya ngobrol, mas Giman yang duduknya menghadap ke arah kebun yang rimbun dengan pepohonan besar terllihat gagap sambil menunjuk ke arah kebun itu, “ono opo mas”, tanyaku kepada mas Giman “ppppp” jawab mas Giman tidak jelas, kemudian saya dan istri saya menengok ke arah yang ditunjuk mas Giman, ternyata ada hantu pocong di bawah pohon trembesi besar di kebun itu. “ooo, ono pocong to, yo wis ben to, wis biasa nang kono iku mas, ora usah kaget ”, kata istri saya yang juga melihat hantu pocong itu. Akhirnya kami ajak mas Giman masuk ke ruang tamu dan kami tenangkan.
Sekitar limabelas menit beselang dari ketika masuk ruang tamu, saya dengar di luar ada teriakan-teriakan, ada yang berteriak “toloooong-tolooooong”, ada yang berteriak “pocooong-pocooong”, dan ada yang berteriak “kursiiii-kursiiiii”, kemudian saya dan istri saya keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi, Astaghfirullah, ternyata beberapa ibu-ibu yang pulang dari pengajian ketakutan melihat hantu pocong tadi yang kini ada di pinggir jalan yang mereka lalui. Dengan cepat istri saya mengambil sapu lidi di halaman rumah kemudian beliau menghampiri hantu pocong itu sambil dan memukul hantu pocong itu dengan sapu lidi sambil berteriak “rono, miriho, rono, rono (sana, menyingkirlah, sana, sana -red)“, kemudian hantu pocong itupun pergi menghilang.
Setelah hanttu pocong itu menghilang, kami ajak ibu-ibu itu masuk rumah untuk kemi beri minum aga ternang. Setelah tenang, saya bertanya kepada mereka “tadi ada yang teriak dingklik kursi tadi siapa bu?”, tanya saya. “Kulo mas Deni, maksude kulo ajeng maos ayat dingklik tapi mboten saget kewoco, sing medal malah dingklik kursi mawon (saya mas Deny, maksudnya saya mau baca ayat dingklik buat ngusir hantu pocong itu, tapi gak sanggup kebaca, yang keluar malah dingklik kusri saja)”, Jawab Bu Lastri, karuan saja kami yang di situ jadi tertawa dibuatnya.
Ya, mungkin sama dengan saya, istri saya juga tidak pernah merasa takut dengan penampakan hantu. Dia pernah kisah kepada saya bahwa semenjak kecil beliau sudah terbiasa melihat hantu. Saya sendiri juga begitu. Bagi saya, hantu juga makhluk Tuhan, sama ibarat saya, dan hingga ketika ini saya belum pernah mendengar ada orang meninggal alasannya ialah digigit hantu. Jadi berdasarkan saya tidak ada alasan untuk takut kepada hantu, buktinya, jikalau kita berani ibarat yang sudah dilakukan oleh istri saya, ternyata hantu yang takut kepada kita.
Demikianlah Cerita Mengusir Hantu Pocong dengan Sapu Lidi dari saya, supaya sanggup menghibur anda. Lain waktu saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menulis kisah lagi buat para pembaca kisah gaib tercinta. Salam dari saya, Deny.
Numpang ya bossku ^^
BalasHapusHANYA DI KENARI POKER BANYAK BONUSNYA BOSSKU
Bonus Welcome Untuk New Member:
- Bagi deposit Rp.10,000 - Rp.14,999 Bonus Rp.5.000
- Bagi deposit Rp.15,000 - Rp.24,999 Bonus Rp.10.000
- Bagi deposit Rp.25,000 - Rp.49,999 Bonus Rp.15.000
- Bagi deposit Rp.50,000 - Rp.99,999 Bonus Rp.20.000
- Bagi deposit Rp.100,000 ke atas Bonus Rp.25.000
- Bonus next deposit 5% untuk deposit Rp.50.000
REAL PLAYER VS PLAYER !!!