Cerita Minta Uang Kepada Gondoruwo Untuk Bayar Hutang

Foto Ilustrasi Gondoruwo

. Cerita Minta Uang kepada Gondoruwo Untuk Bayar Hutang. ini yaitu kisah konkret yang dikirim oleh salah seorang pembaca setia infomistik.com yang sekarang tinggal di Madiun.  Dalam dongeng yang berjudul “Cerita Minta Uang kepada Gondoruwo Untuk Bayar Hutang” ini Sukamto menceritakan  pengalalamannya yang terjadi pada dua puluh lima tahun yang lalu, alasannya yaitu kondisi ekonomi keluarga yang begitu memprihatinkan, dan ia terbelit utang serta tidak punya penghasilan tetap untuk membayar uang tersebut, maka ia meminta uang kepada Gondoruwo untuk membayar utangnya.  Berikut yaitu “Cerita MintaUang kepada Gondoruwo Untuk Bayar Hutang”.

Kala itu, ketika saya berusia 27 tahun dan saya sudah berkeluarga dan dikaruniai dua orang anak. Saat itu saya belum mempunyai pekerjaan tetap, saya hanya buruh serabutan yang kadang ada pendapatan kadang juga tidak ada sama sekali. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, saya berhutang sekedar untuk makan dan kebutuhan dasar hidup keluarga, bahkan hingga berhutang kepada rentenir.

Suatu ketika, total jumlah hutang saya ketika itu mencapai Rp. 2.700.000,-.  Rentenir menagih saya, dan kalau saya tidak melunasi hutang saya dalam waktu tiga hari, maka rumah orang renta saya akan disita dan saya akan dilaporkan ke Polisi. Saya benar-benar bingung, mau kemana lagi,

Dalam kebingungan itu, saya mencoba menemui seorang mitra yang tinggal di dareah Nganjuk, namanya Yanto.  Setelah bertemu, saya menceritakan kondisi saya tersebut dan saya berharap ia sanggup membantu saya.  Singkat cerita, ia menawari saya untuk minta uang kepada Gondoruwo yang ia kenal.  Mendapatkan ajuan itu, saya kaget, mana mungkin?, dan apa tidak ada akhir di belakang hari?, akhirnya sebelum saya mendapatkan ajuan tersebut, saya menanyakan lebih jauh kepada Yanto.

“Apa tidak dosa minta uang kepada Gondoruwo?”, tanya saya kepada Yanto. “dosa bagaimana?, apa kau dosa minta uang sama aku?”, jawab Yanto sembari balik bertanya kepada saya. “ya kalau minta ke kau ya gak apa-apa, tapi Gondoruwo kan makhluk gaib, hantu”, jawab saya. “trus apa bedanya saya dengan hantu, sama-sama makhluk Tuhan.  Alam seisinya ini diciptakan oleh Tuhan untuk kemakmuran manusia, termasuk juga Gondoruwo. Yang dosa itu kalau kita minta rejeki kepada makhluk, mau makhluk gaib atau makhluk konkret itu tidak boleh, itu musyrik namanya.  Kalu minta rejeki ya kepada Tuhan.  Lha ini kan minta uang, sama saja dengan minta uang sama aku, sama pamanmu dan lainnya”,  jelas Yanto.

Saya termerenung, kemudian saya bertanya lagi “apa tidak ada akibatnya?”, “ya ada, yang jelas, kalau kau dikasih ya karenanya kau punya duit buat bayar hutang dan kau tidak pusing lagi”, jawab Yanto. “bukan itu maksudku, nanti ia nagih ke saya atau anak turunanku atau bagaimana”, kata saya kepada Yanto. “nagih bagaimana, memangnya kau hutang sama dia?, kan minta. Bukan hutang.  Kalau kau hutang atau pinjam uang, ya niscaya ditagih”. Jelsa Yanto.

Singkat cerita, saya mendapatkan ajuan itu, dan malam harinya saya dipertemukan oleh yanto dengan Gondoruwo itu di sebuah kamar di rumah Yanto.  Kamar itu Gelap alasannya yaitu lampu dimatikan, tapi saya masih sanggup melihat sosok tinggi besar alasannya yaitu masih ada sedikit cahaya lampu yang menerobos lewat lubang angin-angin.  Baru pertama kali ini saya melihat sosok Gonforuwo yang menakutkan itu, tapi apa boleh buat, saya harus mendapatkan uang untuk membayar hutang.

Dalam pertemuan dengan Gondoruwo itu, Yanto mengutarakan kepada Gondoruwo bahwa saya mau minta uang.  Lalu Gondoruwo itu bertanya kepada saya “siapa namamu?”, saya jawab “Sukamto”, kemudian Gondoruwo itu bertanya “kamu mau apa?”, sayapun menjawab “saya mau minta uang Rp. 2.700.000,-“.  Lalu Gondoruwo itu bertanya lagi “buat apa?”, sayapun menjawab “buat bayar hutang”. Gondoruwo diam, kemudian ia berkata “Saya ada Rp. 10.000.000, terimalah”.  Sayapun menjawab “saya hany perlu Rp. 2.700.000 saja”. “Baiklah kalau begitu”, kata Gondoruwo.  Lalu Gondoruwo itu menyerahkan segepok uang kepada saya, kemudian ia pergi sambil mengucapkan salam.  Setelah menjawab salamnya, saya dan yanto keluar kamar. Lalu kami hitung uang itu, dan Pas, Rp. 2.700.000.

Lalu Yanto berkata “kamu ini aneh, dikasih lebih gak mau, kan sanggup digunakan buat modal usaha”. “Nggaklah, dari rumah saya kan ke sini buat dapatkan uang Rp. 2.700.000, saya gak mau serakah, biarlah, ini juga saya sudah sangat bersyukur”, jawab saya.

Lalu anto mengingatkan saya “kamu keluarkan dulu dua setegah persen buat zakatnya, kasih ke fakir miskin”, “Ya, tapi jadi kurang Yan”, kata saya. “Sudahlah, nanti kurangnya saya pinjami”, kata Yanto.  Lalu saya hitung dan saya keluarkan dua setengah persennya, yaitu Rp. 67.500. Dan Yanto malah memberi saya pertolongan uang Rp. 75.000 serta memberi saya Rp. 25.000 dan dua gantang beras. 

Demikianlah Cerita Minta Uang kepada Gondoruwo Untuk BayarHutang.  Saya bersyukur kepad Tuhan, akhirnya saya sanggup melunasi Hutang.